Rabu, 07 November 2012

BIMBINGAN&KONSELING


            Dalam laporan ini akan di bahas berbagai permasalahan-permasalahan yang menonjol terhadap siswa SMAN serta bagaimana cara pemecahannya menurut Bimbingan Konseling. Dan dalam laporan ini lebih rinci permasalahan-permasalah siswa SMA Negeri 2 Singaraja. Permasalahan-permasalahan tersebut akan dibahas sesuai data yang telah diterima dari sekolah tersebut serta bagaimana cara menanggulangi permasalahan itu.

1.      Daftar Masalah Siswa SMA Negeri 2 Singaraja
Adapun daftar masalah siswa SMA Negeri 2 Singaraja, yang bisa di lihat di bawah ini. Menurut Alat Ungkap Masalah (AUM) masalah –masalah siswa didesain untuk mengungkap 10 bidang masalah yang mungkin dihadapi siswa .
            Kesepuluh bidang tersebut mencakup :
A.    Masalah Jasmani dan Kesehatan (JDK)
1.      Badan terlalu kurus, atau terlalu gemuk.
2.      Warna kulit kurang memuaskan.
3.      Berat badan terus berkurang, atau bertambah.
4.      Badan terlalu pendek, atau terlalu gemuk.
5.      Secara jasmaniah kurang menarik.
6.      Fungsi dan/atau kondisi kesehatan mata kurang baik.
7.      Mengalami gangguan tertentu karena cacat jasmani.
8.      Fungsi dan/atau kondisi kesehatan hidung kurang baik.
9.      Kondisi kesehatan kulit sering terganggu.
10.  Gangguan pada gigi.

B.     Masalah Diri Pribadi (DPI)
1.      Sering mimpi buruk.
2.      Cemas atau khawatir tentang sesuatu yang belum pasti.
3.      Mudah lupa.
4.      Sering melamun atau berkhayal.
5.      Ceroboh atau kurang hati-hati.
6.      Sering murung dan/atau merasa tidak bahagia.
7.      Mengalami kerugian atau kesulitan karena terlampau hati-hati.
8.      Kurang serius menghadapi sesuatu yang penting.
9.      Merasa hidup ini kurang berarti.
10.  Sering gagal dan/atau mudah patah semangat.
11.  Mudah gentar atau khawatir dalam menghadapi dan/atau mengemukakan sesuatu.
12.  Penakut, pemalu ,dan/atau mudah menjadi bingung.
13.  Keras kepala atau sukar mengubah pendapat sendiri meskipun kata orang lain pendapat itu salah.
14.  Takut mencoba sesuatu yang baru.
15.  Mudah marah atau tidak mampu mengendalikan diri.


C.     Masalah Hubungan Sosial (HSO)
1.      Tidak menyukai atau tidak disukai seseorang.
2.      Merasa diperhatikan, dibicarakan atau diperolokkan orang lain.
3.      Mengalami masalah karena ingin lebih terkenal atau lebih menarik atau lebih menyenangkan bagi orang lain.
4.      Mempunyai kawan yang kurang disukai orang lain.
5.      Tidak mempunyai kawan akrab, hubungan sosial terbatas atau terisolir.
6.      Kurang perduli terhadap orang lain.
7.      Rapuh dalam berteman.
8.      Merasa tidak dianggap penting, diremehkan atau dikecam oleh orang lain.
9.      Mengalami masalah dengan orang lain karena kurang perduli terhadap diri sendiri.
10.  Canggung dan/atau tidak lancar berkomunikasi dengan orang lain.
11.  Tidak lincah dan kurang mengetahui tentang tata krama pergaulan.
12.  Kurang pandai memimpin dan/atau mudah dipengaruhi orang lain.
13.  Sering membantah atau tidak menyukai sesuatu yang dikatakan /dirasakan orang lain atau dikatakan sombong.
14.  Mudah tersinggung atau sakit hati dalam berhubungan dengan orang lain.
15.  Lambat menjalin persahabatan.



D.    Masalah Ekonomi Dan Keuangan (EDK)
1.      Mengalami masalah karena kurang mampu berhemat atau kemampuan keuangan sangat tidak mencukupi, baik untuk keperluan sehari-hari maupun keperluan pekerjaan.
2.      Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah ini atau putus sekolah dan harus segera bekerja.
3.      Mengalami masalah karena terlali berhemat dan/atau ingin menabung.
4.      Kekurangan dalam keuangan menyebabkan dalam pengembangan diri terhambat.
5.      Untuk memenuhi keuangan terpaksa sekolah sambil bekerja.

E.     Masalah Pendidikan Dan Pembelajaran (PDP)
1.      Terpaksa atau ragu-ragu memasuki sekolah ini.
2.      Meragukan kemanfaatan memasuki sekolah ini.
3.      Sukar menyesuaikan diri dengan keadaan sekolah.
4.      Kurang meminati pelajaran atau jurusan atau program yang di ikuti.
5.      Khawatir tidak dapat menamatkan sekolah pada waktu yang di rencanakan.
6.      Sering tidak masuk sekolah.
7.      Tugas-tugas pelajaran tidak selesai pada waktunya.
8.      Sukar memahami penjelasan guru sewaktu pelajaran berlangsung.
9.      Mengalami kesulitan dalam membuat catatan pelajaran.
10.  Terpaksa mengikuti mata pelajaran yang tidak sesuai.
11.  Gelisah dan /atau melakukan kegiatan tidak menentu sewaktu pelajaran berlangsung, misalnya membuat coret-coretan dalam buku, cenderung mengganggu teman.
12.  Sering malas belajar.
13.  Kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
14.  Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan atau rendah.
15.  Selera makan sering terganggu.
16.  Tidak mengetahui dan /atau tidak mampu menerapkan cara-cara belajar yang baik.
17.  Kekurangan waktu untuk belajar.
18.  Mengalami masalah dalam menyusun makalah, laporan atau karya tulis lainnya.
19.  Sukar mendapatkan buku pelajaran yang di perlukan.
20.  Sering kali tidak siap menghadapi ujian.
21.  Sarana belajar di sekolah kurang memadai.
22.  Orang tua kurang peduli dan /atau kurang membantu kegiatan belajar di sekolah dan /atau dirumah.
23.  Anggota keluarga kurang peduli dan /atau kurang membantu kegiatan belajar di sekolah dan /atau di rumah.
24.  Sarana belajar dirumah kurang memadai.
25.  Guru kurang adil atau pilih kasih.

F.      Masalah Keadaan Dan Hubungan Dalam Keluarga (KHK)
1.       Bermasalah karena kedua orang tua hidup berpisah atau bercerai.
2.       Mengalami masalah karena ayah dan /atau ibu kandung telah meninggal.
3.       Mengkhawatirkan kondisi kesehatan anggota keluarga.
4.       Mengalami masalah karena keadaan dan perlengkapan tempat tinggal dan /atau rumah orang tua kurang memadai.
5.       Mengkhawatirkan kondisi orang tua yang bekerja terlalu berat.
6.       Keluarga mengeluh tentang keadaan keuangan.
7.       Mengkhawatirkan keadaan orang tua yang bertempat tinggal jauh.
8.       Bermasalah karena ibu/bapak akan kawin lagi.
9.       Khawatir tidak mampu memenuhi tuntutan atau harapan orang tua atau anggota keluarga lain.
10.  Kurang mendapat perhatian dan pengertian dari orang tua dan/ atau anggota keluarga.

G.    Masalah Waktu Senggang (WSG)

1.      Kekurangan waktu senggang, seperti waktu istirahat, waktu luang disekolah ataupun dirumah, waktu libur untuk bersikap santai dan /atau melakukan kegiatan yang menyenangkan atau rekreasi.
2.      Tidak diperkenankan atau kurang bebas dalam menggunakan waktu senggang tersedia untuk kegiatan disukai /di ingini.
3.      Mengalami masalah untuk mengikuti kegiatan acara-acara gembira dan santai bersama kawan-kawan.
4.      Tidak mempunyai kawan akrab untuk bersama-sama mengisi waktu senggang.
H.                  Masalah Karier Dan Pekerjaan (KDP)
1.      Belum mampu memikirkan dan memilih pekerjaan yang akan dijabat nantinya.
2.      Belum mengetahui bakat diri sendiri untuk jabatan / pekerjaan apa.
3.         Kurang memiliki pengetahuan yang luas tentang lapangan pekerjaan dan seluk beluk pekerjaan.     
4.         Ingin memperoleh bantuan dalam mendapatkan pekerjaan sambilan untuk melatih diri bekerja sambil sekolah.
5.         Khawatir akan pekerjaan yang dijabatnya nanti;jangan-jangan memberikan penghasilan yang tidak mencukupi.
6.      Terpaksa atau ragu-ragu memasuki sekolah ini.
7.      Meragukan kemanfaatan memasuki sekolah ini.
8.      Sukar menyesuaikan diri dengan keadaan sekolah.
9.      Kurang meminati pelajaraan atau jurusan atau program yang diikuti.
10.  Khawatir tidak dapat menamatkan sekolah pada waktu yang direncanakan.
I.       Masalah Agama, Nilai , dan Moral (ANM)

1.      Mengalami masalah untuk pergi ke tempat peribadatan(kepura)
2.         Mempunyai pandangan atau kebiasaan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
3.         Tidak mampu melaksanakan tuntutan keagamaan atau khawatir tidak mampu menghindari larangan yang ditentukan oleh agama.
4.      Kurang menyukai pembicaraan tentang agama.
5.         Ragu dan ingin memperoleh penjelasan lebih banyak tentang kaidah-kaidah agama.
6.      Mengalami kesulitan dalam mendalami agama.
7.      Tidak memiliki kecakapan atau sarana untuk melaksanakan ibadah agama.
8.         Mengalami masalah karena membandingkan agama yang satu dengan yang lainnya.
9.      Bermasalah karena anggota keluarga tidak seagama .
10.  Belum menjalankan ibadah agama sebagaimana diharapkan .


J.       Masalah Hubungan Muda-Mudi (HMM)

1.      Membutuhkan keterangan tentang persoalan seks ,pacaran atau perkawinan.
2.         Mengalami masalah karena malu dan kurang terbuka dalam membicarakan soal seks ,pacar atau jodoh.
3.      Khawatir tidak mendapatkan pacar atau jodoh yang baik atau cocok.
4.      Terlalu memikirkan tentang seks,percintaan,pacaran ,atau perkawinan.
5.      Mengalami masalah karena dilarang atau merasa tidak patut berpacaran.


2.      Masalah-Masalah Siswa Yang Menonjol di SMA Negeri 2 Singaraja
            Dari analisis yang di dapatkan berdasarkan daftar masalah siswa, bahwa masalah-masalah siswa SMA Negeri 2 Singaraja yang paling menonjol adalah Masalah Diri Pribadi dan Masalah Pendidikan serta Pembelajaran. Masalah-masalah tersebut direalisasikan dengan berbagai perilaku dan tindakan-tindakan yang dilakukan siswa.
            Secara lebih spesifik tindakan atau perilaku siswa yang menonjol, adalah sebagai berikut :
1.      Membolos Saat Jam-Jam Pelajaran.
Hal ini dikarenakan seperti rincian yang ada  di Daftar Masalah Pendidikan dan Pembelajaran bahwa siswa itu membolos dikarenakan:
Ø  Malas Belajar.
Ø  Guru yang kurang disenangi.
Ø  Tugas pelajaran tidak selesai pada waktunya.
Ø  Kurang minat dengan pelajaran yang sedang berlangsung.
Ø  Terpaksa atau ragu-ragu masuk ke sekolah bersangkutan.
Ø  Tidak nyaman berada diruang kelas.
2.      Absensi
Dalam masalah ini siswa sering tidak masuk sekolah dan sering alpa tanpa mengirim surat sehingga saat pengabsenan tidak ada keterangan yang pasti.
3.      Cara Berpakaian Yang Tidak Sesuai.
Siswa sering sekali mengubah pakaian yang diberikan di sekolah, misalnya pakaian yang diperkecil atau diperketat. Hal seperti ini terjadi karena alasan siswa itu ingin mengikuti mode dan trend yang ada di sinetron ataupun film di TV, padahal hal seperti itu sudah melanggar peraturan yang dibuat oleh sekolah.
4.      Keterlambatan Membayar Administrasi Sekolah.
Siswa terkadang terlambat untuk membayar uang iuran bulanan atau buku dan segala administrasi dari jangka waktu yang telah di tentukan di sekolah.
Beberapa penyebab terjadinya hal seperti ini :
Ø  Belum diberikan uang oleh orang tua.
Ø  Uang yang sudah diberikan orang tua dipakai untuk kepentingan pribadi.
5.      Keterlambatan Saat Upacara Bendera.
Banyak siswa yang keseringan terlambat, terutama saat upacara bendera berlangsung. Hal ini disebabkan karena siswa terlambat bangun sebab kemarin malamnya bergadang ataupun keluyuran.

3.      Cara Pemecahan Masalah-Masalah Siswa Yang Menonjol Menurut BK
Penanganan siswa bermasalah melalui Bimbingan dan Konseling sama sekali tidak menggunakan bentuk sanksi apa pun, tetapi lebih mengandalkan pada terjadinya kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya di antara konselor dan siswa yang bermasalah, sehingga setahap demi setahap siswa tersebut dapat memahami dan menerima diri dan lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri guna tercapainya penyesuaian diri yang lebih baik.
Adapun berbagai cara pemecahan masalah-masalah siswa tersebut, yaitu :
1.      Melalui Bimbingan dan Konseling Secara Berkelompok.
Siswa-siswa yang mempunyai masalah yang sama akan dikelompokkan kemudian mereka diberikan berbagai pelayanan mulai dari alasan mereka melakukan hal yang tidak sesuai peraturan sampai pada solusi untuk menghadapi masalah tersebut serta meminimalisir masalah tersebut. Bimbingan seperi ini membahas secara bersama-sama masalah atau topik tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman siswa untuk memiliki kesadaran dan tidak mengulangi hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah yang sudah ditetapkan.

2.      Melalui Bimbingan dan Konseling Secara Pribadi atau Perorangan.
Bila cara pertama melalui bimbingan secara berkelompok kurang sesuai dengan masalah siswa maka cara ini sangat tepat digunakan. Dimana siswa akan dipanggil secara pribadi oleh petugas atu guru BK dan diajak berkonsultasi atau curhat. Disini siswa diharapkan memiliki sikap keterbukaan karena sikap seperti itu sangatlah diperlukan guna seorang petugas itu mampu memberikan jalan keluar. Bimbingan ini juga memungkinkan siswa (klien) mendapatkan layanan langsung tatap muka ( secara perorangan ) dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dialaminya.

           

 

Tidak ada komentar: